Followers

Friday, February 11, 2011

biarkan berlagu.


Aku yang dahulu seorang anak tamak, yang penting akan diri melebihi apa adanya. Bertahun bicara sama Tuhan, hanya tahu meminta yang sama berulang. Saban waktu kerah Tuhan kembalikan kamu. Atas nama cinta, terlalu yakinnya aku akan akulah anak itu yang paling bisa bahagiakan kamu.

Aku yang kini panjatkan doa setinggi langit, biar sampai yang ketujuh tingginya. Wahai Tuhan, tidak perlu lagi Kau kembalikan dia pada aku andai bahagianya yang teragung bukanlah bersama aku. Tapi aku mohon atas doa seorang anak hina, agar Kau bahagiakan dia dunia akhirat.

Tunjuk pandu arahlah dia ke jalan yang paling terang, sehangat Kau ciptakan bahang mentari siang. Biar dia susuri jalan indah tenang itu, meski bukan bersama aku. Demi masa, Kau luruskan kembali jalan yang dia lalui ini, jadikanlah dia adam yang aku kenali dahulu, yang tidak lalai alpa seperti hari ini.

Dan bilamana ikatan perkahwinan itu yang terbaik buat dirinya, agar dia jauh dari godaan dan hasutan yang panjang, Kau berkatilah hidupnya. Sesungguhnya, hanya dengan ikatan yang sah ini, akan terpelihara hatinya dari selama beradu dalam ruang nafsu yang teramat gelap.

Jadikan keterlanjurannya ini satu hikmah ulung, yang bisa didik dirinya agar mengenal garis pemisah dosa pahala yang telah Kau tetapkan. Dan jadikan ini hikmah buat aku, untuk selalu hindar dari perkara yang menyesatkan, seperti khilafnya hari ini.

Kurniakan hidayah cahaya sinar itu pada dirinya serta diriku. Jadikan dia adam yang setia memimpin hawa dan keturunannya dalam mencari redha kasihMu. Aku ini anak pilu yang punyai lagu kasih terlalu pada adam yang satu, tapi biarlah lagu kasih aku padanya tidak melebihi lagu kasih aku padaMu.

Amin Ya-Rabbal Al-Amin.

No comments:

Post a Comment