Followers

Friday, December 17, 2010

of forgive and forget.


"Forgiveness is not something that we do for other people. We do it for ourselves to get well and move on."

assalamualaikum wbt. macam biasa bangun pagi buat kerja ala-ala bibik sikit, musim cuti memang macam ni sebab para ibu akan melancarkan kempen melatih anak gadis (akulah tu..) sebagai suri rumah walau hakikatnya akan ramai saja nanti yang still akan bekerja walau berkahwin (akulah tu..). takkan aku nak campak transkrip dalam longkang atau buat bungkus lepat pisang kan ahaha. dan agaknya bibik semua suka betul time students cuti, boleh diorang balik medan ke jawa ke palembang ke. ok ok my history was never that good in school. can you just let that fact slip from your mind, lupakan tentang kelemahan subjek sejarah aku zaman sekolah? atau kamu lebih senang mengetahui akan kelemahan itu dan memaafkan aku?

bercakap tentang memaafkan dan melupakan ni, aku terpanggil untuk share satu movie yang pada aku cukup riveting - Eternal Sunshine of the Spotless Mind. ok first off, this is the unofficial trailer and i chose this one over the official one because the latter contains this deceptively happy song that may illustrate that it's a romantic comedy, when really it's not. ia pada jiwa ringkasku adalah sebuah kisah yang cukup sedih. dan bagi yang tak pernah langsung tahu tentang movie ini, i suggest you to take some time alone and watch it. why alone? sebab dengan bersendirianlah selalunya manusia tahu erti menghargai tiap satu yang singgah dalam dinginnya hati. lihatlah, kerana mungkin ada hakikat hidup yang kamu terlepas pandang selama ini tapi akan kamu temukan ertinya melalui movie ini. it touches deep into my heart's deepest core ever so softly and at the end left me wondering of where my past has led me to. tapi yang paling bikin hati kecil aku sepi mentafsir adalah kenyataan yang disusun hebat oleh si penulis skrip, whoever he is. the movie reminds you of a simple lesson you've been taught since you're a toddler, but somehow lost and forgotten. it is that happy end is actually very close yet only few are bold enough to take a step forward and make it to that famous happy end. berapa ramai agaknya manusia sunyi hampa dan berduka lara pada jam ini, saat ini atas kekhilafan silam, aku tertanya. dan kiranya diberi peluang untuk pilih hanya satu, kamu fikir mereka akan pilih memaafkan, atau pun melupakan? apalah makna memaafkan andai mengingati itu ibarat terhenti detakan jantung, terhiris berkeping hati sayu. mungkin melupakan itu lebih baik, tiadanya terpalit sejarah harapan kosong yang menghantui. benarkah begitu? ponder this for five seconds before you continue reading this post.

ok that's more than five seconds. please stick to my rules ok since this is my blog. ahaha kidding. sorry, continue reading please..

there is a line in this movie i'd like to quote. it's one of the most memorable lines from thousands of movies i've seen. it stated that, it is only through the process of loss that you discover what you had to begin with.. hanya dengan merasai kehilangan itu, kau akan temui apa yang harus kau mulakan dahulunya. kalau diukur waras akalnya memang storyline movie ini cukup illogical. tidak ada lagi teknologi yang mampu erase human minds completely, or even bits of memories that you wish to forget. but hypothethically speaking, if it were possible, would you - as what the protagonists did in the movie - choose to erase the part of memories that harbour all the pain of losing someone? mahukah kamu untuk melupakan sepenuhnya akan rasa yang pernah hadir itu malah memadamkan ingatan tentang seseorang yang kamu pernah sayangi? jika teknologi ini benar wujud di masa akan datang, akankah kau salah satu dari beribu hati sepi yang memilih untuk melakukan procedure ini? ok tak payah angkat tangan, blog ini bukanlah satu conference. jawab dalam hati saja.

for me, my intention was never to forget. walau berkali aku tangisi dan rayu merintih dalam doa aku sehari-hari, tak pernah mahu aku lupa akan tiap ingatan aku pada seseorang. cukuplah dengan mohon kekuatan dari tuhan untuk aku hidup dengan ingatan itu meski sukar. yes, i want to live with the memories of love, as bitter as it is. kerana pahitnya lah cinta itu, aku akan lebih bermakna sebagai manusia. aku mampu bangun jadi anak kuat, aku belajar akan cinta itu juga pernah indah dan pasti ada sakitnya juga. jika cinta itu indah selama, takkan kau belajar apa darinya bukan? so hold close your memories, pegang erat tiap kenangan kau cipta kerana itulah yang mendewasakan kau sebenarnya. forgetfulnes is an asset, it helps you to erase all the painful memories and bitter heart. but by choosing to forget, you feet will be glued to one spot only. you can never take that one step forward to reach a new happy end, sedangkan pengakhiran yang bahagia itu menanti kamu hanya selangkah sahaja. maka ingatilah, tiap yang pernah sentuh hati kamu itu, kamu ingatlah mereka dan insyaAllah dengan terusainya masa kamu jua akan bisa maafkan masa silam itu dengan senyuman. learn to forgive, and you will learn to live and eventually love again. dengan izin tuhan, cinta itu akan hadir lagi walau kau perlu tunggu berdekad sekalipun, jangan hilangkan percaya itu. glory be to Allah. salam..

No comments:

Post a Comment